Bab 1 Buku Pengenalan Teknologi & Pengembangan Software Game
1.1 Latar Belakang
Game atau permainan merupakan bentuk hiburan yang dijadikan sebagai penyegar pikiran dari rasa penat yang disebabkan
oleh aktivitas dan rutinitas. Permainan terdiri atas sekumpulan
peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai
beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang
dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun
untuk meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan
menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan
bermain, dan sejumlah kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi. Tindakan yang terdapat pada permainan meliputi berjalan, berlari, diam di tempat, melompat, menembak dan
lain sebagainya. Banyaknya tindakan yang dilakukan membuat game terkadang memerlukan media/tempat yang cukup luas
untuk bermain seperti pada tanah kosong maupun lapangan sepak bola.
Kehadiran komputer juga mempengaruhi perkembangan game yang ada. Game tidak memerlukan media lahan yang cukup luas lagi untuk bermain, melainkan memerlukan perangkat
komputer yang memadai. Hal ini merupakan hal besar dalam
pengembangan game. Maka dari itu pengenalan teknologi dan
pengembangan game harus diketahui supaya dapat mengikuti
perkembangannya.
1.2 Teknologi Game
Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu teche yang
berarti seni, kerajinan, atau keterampilan dan logia yang berarti kata, studi, atau tubuh ilmu pengetahuan. Jadi, teknologi
merupakan sistematis dari pengetahuan ilmiah atau pengetahuan terorganisai lainnya untuk tugas-tugas praktis. Teknologi
dipandang sebagai media yang lahir dari revolusi komunikasi
yang dapat digunakan untuk tujuan komunikasi. Sedangkan
kata game berasal dari bahasa inggris yang berarti permainan. Menurut John von Neumann dan Oskar Morgenstern tahun
1994, game adalah sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok
dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan
kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa teknologi game merupakan sistematis dari pengetahuan ilmiah mengenai sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai
beberapa orang dengan strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan.
1.3 Klasifikasi Game
Pada saat akan membicarakan klasifikasi game, umumnya akan membagi berdasarkan platform. Padahal klasifikasi game
mengelompokkan berdasarkan tujuan dari permainan tersebut.
Berikut merupakan klasifikasi game.
1. Game as Game, tujuan utamanya adalah kesenangan.
2. Game as Media, tujuan utamanya adalah menyampaikan
pesan tertentu dengan memanfaatkan game sebagai medium si pesan.
3. Game Beyond Game, atau biasa disebut Gamification.
Bentuknya tidak seperti game pada umumnya, misalnya
sistem reward dari poin yang dikumpulkan dengan berbelanja.
1.4 Jenis Jenis Aliran Game
Dalam perkembangannya, game berkembang dari masa ke masa. Dari awal game pertama muncul, aliran game hanya seperti
permainan papan. Di era sekarang, muncul banyak aliran yang dapat dimainkan melalui komputer maupun handphone. Berikut jenis jenis aliran game.
1. Action, ciri khas dari aliran ini adalah unsur aksi atau
laga dalam permainannya. Game ini berkaitan dengan
aksi tembakan, perang, pukulan, dan gerakan refleks lainnya. Aliran aksi ini memiliki alliran sendiri. Aliran aksi
diantaranya adalah platform yang fokus pada melompat
atau memanjat objek, shooter yang fokus pada tembaktembakan, fighting yang fokus pada peperangan, beat ’em
up yang fokus pada pertarungan satu pemain dengan banyak musuh, stealth yang fokus pada aksi mata mata, dan
survival yang befokus untuk bertahan hidup.
Gambar 1.4.1: Contoh Action Game (Resident Evil 2 Remake)
2. Action-Adventure, game ini mengombinasikan aliran aksi
dan petualangan. Pemain akan berpetualang menjelajah suatu tempat yang dimana pada saat menjelajah akan diberika tantangan berupa aksi. Aliran ini memiliki aliran
sendiri yaitu survival horor dan metroidvania yang merupakan eksplorasi tempat dan dunia dengan item dan objek
tertentu.
Gambar 1.4.2: Contoh Action-Adventure Game (Hollow Knight)
3. Role playing (RPG), game ini bermain menggunakan peran tertentu yang ada pada game. Aliran ini cukup populer
pada masa kini. Aliran dari RPG ini adalah Action RPG
yang merupakan game role play yang dikombinasikan dengan aksi, MMORPG yang merupakan game RPG online
dengan banyak pemain dalam satu lokasi secara real time,
Tactical RPG yang menggunakan elemen taktis dan strategi, dan Sandbox RPG yang memiliki unsur open-world
sehingga pemain bebas menjelajahi area.
Gambar 1.4.3: Contoh RPG (The Witcher 3)
4. Sport, tema dari game ini adalah olahraga. Aliran dari
sport ini diantaranya adalah team sport seperti sepak bola, racket sport seperti tennis, racing sport seperti balap
mobil, dan fighting sport seperti tinju.
Gambar 1.4.4: Contoh sport game (Fifa 19)
5. Simulasi, game ini merupakan permainan simulasi terhadap situasi tertentu. Aliran dari simulasi ini diantaranya
construction and management seperti simulasi konstruksi
pembangunan, life simulation seperti merawat hewan, dan
vehicle simulation seperti simulasi bis.
Gambar 1.4.5: Contoh Simulation Game (Animal Crossing)
6. Strategi, game yang membutuhkan strategi untuk menyelesaikan misi tertentu. Proses perencanaan dan pelaksanaan strategi pada game sangat menentukan yingkat keberhasilan. Aliran dari strategi adalah 4X game yaitu game dengan prinsip explore, expand, exploit, exterminate
. Selain itu ada Real Time Strategy, Turn Based Strategy, Multiplayer Online Battle Arena, Tower Defense, dan
Wargame.
Gambar 1.4.6: Contoh Strategy Game (Arena of Evolution)
7. Board/Card, game yang membutuhkan papan atau kartu
sebagai objek utamanya.
Gambar 1.4.7: Contoh Board/Card Game ()
8. Music, game yang dimainkan dengan cara menyelaraskan
nada dengan tombol tombol.
Gambar 1.4.8: Contoh Music Game (Tiles Hope)
1.5 Pengembangan Game
Untuk mengembangan sebuah game maka diperlukan elemenelemen dasar. Elemen-elemen ini nantinya akan digunakan dalam pemodelan matematis untuk pembuatan dan pengembangan game. Berikut ini adalah 11 elemen dasar dalam game (Duke,
2011) :
1. Format, mendefinisikan struktur dari game.
2. Rules, di dalam sebuah game, harus terdapat perjanjian
atau peraturan yang tidak dapat dirubah atau dipengaruhi oleh
pemain.
3. Policy, Policy atau kebijaksanaan dapat didefinisikan sebagai aturan yang bisa diubah atau dipengaruhi oleh pemain.
4. Scenario, Merupakan alur cerita yang digunakan sebagai
kerangka atau acuan dalam bermain game.
5. Events, adalah suatu kejadian yang menjadi tantangan
sekaligus menambah keceriaan dalam bermain game.
6. Roles, Sebuah gambaran dari fungsi dan aktifitas yang
dapat dibagi antar pemain dalam bermain game.
7. Decisions, Decisions merupakan suatu keputusan yang
harus diambil oleh si pemain di dalam bermain game.
8. Levels, Sebuah game perlu memiliki level tingkat kesulitan
agar game tersebut lebih menarik dan menantang.
9. Score Model, merupakan instrumen yang digunakan untuk menghitung, mendata, dan menampilkan hasil dari permainan yang dimainkan.
10. Indicators, Indikator memberikan pemain suatu isyarat (hints) terhadap raihan atau pencapaian yang telah mereka
lakukan.
11. Symbols, Bentuk visual dari simbolisasi element, aktivitas, dan keputusan.
1.5.1 Metode Pengembangan Game
Pengembangan sebuah game mengikuti sebuah metode yang sudah menjadi standard dalam pengembangannya. Metode pengembangan game merupakan sebuah cara yang digunakan dalam membantu proses perancangan, pembuatan program dan
pengujian game agar memenuhi aspek yang diinginkan.
1.5.1.1 Metode Pengembangan Multimedia
Metode pengembangan multimedia merupakan metodologi Pengembangan multimedia terdiri dari 6 tahapan, yaitu concept,
design, material collecting, assembly, testing dan distribution
(Sutopo Ariesto Hadi, 2003).
Gambar 1.5.1: Metode Pengembangan Multimedia
Gambar diatas merupakan tahapan dalam pengembangan multimedia. Metode Pengembangan Multimedia Penjelasan dari setiap bagian dalam metode pengembangan multimedia adalah sebagai berikut :
1. Concept , merupakan tahap awal yang digunakan oleh
pengembangan yang berisi mengenai tujuan dalam pembuatan
atau pengembangan, menentukan siapa yang akan memainkan
game, dan manfaat dari game.
2. Design, merupakan tahap kedua yang berisi mengenai alur
cerita, kode program, spesifikasi perangkat keras, tampilan dan
kebutuhan material atau bahan dalam pengembangan aplikasi.
3. Material Collecting, merupakan proses pengumpulan bahanbahan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.
4. Assembly, merupakan proses pembuatan semua obyek
yang sudah didefinisikan pada tahap design.
5. Testing, merupakan pengujian hasil dari proses assembly. Proses pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan
pengujian alfa atau dengan pengujian beta.
6. Distribution, merupakan proses penyebarluasan game
yang telah diuji.
1.5.1.2 Metode Pengembangan Iterative
Metode ini merupakan sebuah metode yang disusun secara bertahap. proses iteratif ini akan membagi game ke dalam beberapa
tahap berdasarkan kelengkapan fitur, dengan tujuan agar setiap
fitur dapat dipastikan terimplementasi dengan baik.
Gambar 1.5.2: Metode Pengembangan Iterative
Pada tahap pra produksi terdapat tingkatan yang harus dikerjakan yaitu :
1. Idea : merupakan gagasan atau mimpi yang akan diciptakan dalam pembuatan game.
2. Desain : merupakan tahap dimana hasil gagasan dalam
ide yang sudah diutarakan kemudian dimodelkan dalam bentuk
gambar ataupun model matematis.
3. Prototype : merupakan tahapan pembuatan aplikasi dalam skala pengujian. Bentuk dari prototype ini adalah aplikasi
game yang sudah dapat dimainkan sesuai dengan desain yang
sudah dibuat.
4. Testing : merupakan tahap pengujian dari prototype yang
sudah dihasilkan.
Pada tahap berikutnya adalah tahap produksi dimana pada
tahap ini diawali dengan proses :
1. Desain : merupakan tahap pengembangan dari desain
sebelumnya yang berasal dari proses desain pra produksi dengan
perbaikan dari hasil pengujian.
2. Development : merupakan tahap lanjutan dari proses desain. Pada tahap ini dikembangkan game dari hasil pengujianpengujian sebelumnya.
3. Testing : menguji hasil pengembangan game yang bertujuan untuk memperoleh umpan balik untuk pengembangan
selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar